Quiz from Miss Hilya


What is the weight (in g / kg ) of a fifth of a gallon of a 40 % Aqueous Alcohol solution and a weight of a fifth of good bourbon ?

Answer:

40% Aqueous Alcohol
Weight (gr)      = ρ (alcohol) x Volume Alcohol x percent of Alcohol
                        = 0,789 gr/ml x 5(3,7 L) 1000 x 40%
                        = 0,789 gr/ml x (18,5x103) ml x 40%
                        = 5.838,6 gr = 5,8386 kg
Good Bourbon
Weight (gr)    = ρ (alcohol) x Volume Alcohol x percent of Alcohol
                        = 0,789 gr/ml x 5(3,7 L) 1000 x 80%
                        = 0,789 gr/ml x (18,5x103) ml x 80%
                        = 11.677,2 gr = 11,6772 kg

Proses Produksi Bioetanol

~ Proses Produksi Bioetanol

E-mail Cetak PDF
  • Gasoholº campuran bioetanol kering/absolut terdena-turasi dan bensin pada kadar alkohol s/d sekitar 22 %-volume.
  • Istilah bioetanol identik dengan bahan bakar murni. BEX º gasohol berkadar bioetanol X %-volume.
Bahan Baku
  • Nira bergula (sukrosa): nira tebu, nira nipah, nira sorgum manis, nira kelapa, nira aren, nira siwalan, sari-buah mete
  • Bahan berpati: a.l. tepung-tepung sorgum biji (jagung cantel), sagu, singkong/gaplek, ubi jalar, ganyong, garut, umbi dahlia.
  • Bahan berselulosa (Þ lignoselulosa):kayu, jerami, batang pisang, bagas, dll. Sekarang belum ekonomis, teknologi proses yang efektif diperkirakan akan komersial pada dekade ini !
Pemanfaatan Bioetanol
  • Sebagai bahan bakar substitusi BBM pada motor berbahan bakar bensin; digunakan dalam bentuk neat 100% (B100) atau diblending dengan premium (EXX)
  • Gasohol s/d E10 bisa digunakan langsung pada mobil bensin biasa (tanpa mengharuskan mesin dimodifikasi).

Sumber Karbohidrat Hasil Panen Ton/ha/th Perolehan Alkohol
Liter/ton Liter/ha/th
Singkong 25 (236) 180 (155) 4500 (3658)
Tetes 3,6 270 973
Sorgum Bici 6 333,4 2000
Ubi Jalar 62,5* 125 7812
Sagu 6,8$ 608 4133
Tebu 75 67 5025
Nipah 27 93 2500
Sorgum Manis 80** 75 6000
*) Panen 2 ½ kali/th; $ sagu kering; ** panen 2 kali/th. Sumber: Villanueva (1981); kecuali sagu, dari Colmes dan Newcombe (1980); sorgum manis, dari Raveendram; dan Deptan (2006) untuk singkong; tetes dan sorgum biji (tulisan baru)
Teknologi Pengolahan Bioetanol
Teknologi produksi bioethanol berikut ini diasumsikan menggunakan jagung sebagai bahan baku, tetapi tidak menutup kemungkinan digunakannya biomassa yang lain, terutama molase.
Secara umum, produksi bioethanol ini mencakup 3 (tiga) rangkaian proses, yaitu: Persiapan Bahan baku, Fermentasi, dan Pemurnian.
1. Persiapan Bahan Baku
Bahan baku untuk produksi biethanol bisa didapatkan dari berbagai tanaman, baik yang secara langsung menghasilkan gula sederhana semisal Tebu (sugarcane), gandum manis (sweet sorghum) atau yang menghasilkan tepung seperti jagung (corn), singkong (cassava) dan gandum (grain sorghum) disamping bahan lainnya.
Persiapan bahan baku beragam bergantung pada bahan bakunya, tetapi secara umum terbagi menjadi beberapa proses, yaitu:
  • Tebu dan Gandum manis harus digiling untuk mengektrak gula
  • Tepung dan material selulosa harus dihancurkan untuk memecahkan susunan tepungnya agar bisa berinteraksi dengan air secara baik
  • Pemasakan, Tepung dikonversi menjadi gula melalui proses pemecahan menjadi gula kompleks (liquefaction) dan sakarifikasi (Saccharification) dengan penambahan air, enzyme serta panas (enzim hidrolisis). Pemilihan jenis enzim sangat bergantung terhadap supplier untuk menentukan pengontrolan proses pemasakan.
Tahap Liquefaction memerlukan penanganan sebagai berikut:
  • Pencampuran dengan air secara merata hingga menjadi bubur
  • Pengaturan pH agar sesuai dengan kondisi kerja enzim
  • Penambahan enzim (alpha-amilase) dengan perbandingan yang tepat
  • Pemanasan bubur hingga kisaran 80 sd 90 C, dimana tepung-tepung yang bebas akan mengalami gelatinasi (mengental seperti Jelly) seiring dengan kenaikan suhu, sampai suhu optimum enzim bekerja memecahkan struktur tepung secara kimiawi menjadi gula komplek (dextrin). Proses Liquefaction selesai ditandai dengan parameter dimana bubur yang diproses menjadi lebih cair seperti sup.
Tahap sakarifikasi (pemecahan gula kompleks menjadi gula sederhana) melibatkan proses sebagai berikut:
  • Pendinginan bubur sampai suhu optimum enzim sakarifikasi bekerja
  • Pengaturan pH optimum enzim
  • Penambahan enzim (glukoamilase) secara tepat
  • Mempertahankan pH dan temperature pada rentang 50 sd 60 C sampai proses sakarifikasi selesai (dilakukan dengan pengetesan gula sederhana yang dihasilkan)
2. Fermentasi
Pada tahap ini, tepung telah sampai pada titik telah berubah menjadi gula sederhana (glukosa dan sebagian fruktosa) dimana proses selanjutnya melibatkan penambahan enzim yang diletakkan pada ragi (yeast) agar dapat bekerja pada suhu optimum. Proses fermentasi ini akan menghasilkan etanol dan CO2.
Bubur kemudian dialirkan kedalam tangki fermentasi dan didinginkan pada suhu optimum kisaran 27 sd 32 C, dan membutuhkan ketelitian agar tidak terkontaminasi oleh mikroba lainnya. Karena itu keseluruhan rangkaian proses dari liquefaction, sakarifikasi dan fermentasi haruslah dilakukan pada kondisi bebas kontaminan.
Selanjutnya ragi akan menghasilkan ethanol sampai kandungan etanol dalam tangki mencapai 8 sd 12 % (biasa disebut dengan cairan beer), dan selanjutnya ragi tersebut akan menjadi tidak aktif, karena kelebihan etanol akan berakibat racun bagi ragi.
Dan tahap selanjutnya yang dilakukan adalah destilasi, namun sebelum destilasi perlu dilakukan pemisahan padatan-cairan, untuk menghindari terjadinya clogging selama proses distilasi.
3. Pemurnian / Distilasi
Distilasi dilakukan untuk memisahkan etanol dari beer (sebagian besar adalah air dan etanol). Titik didih etanol murni adalah 78 C sedangkan air adalah 100 C (Kondisi standar). Dengan memanaskan larutan pada suhu rentang 78 - 100 C akan mengakibatkan sebagian besar etanol menguap, dan melalui unit kondensasi akan bisa dihasilkan etanol dengan konsentrasi 95 % volume.
Prosentase Penggunaan Energy
Prosentase perkiraan penggunaan energi panas/steam dan listrik diuraikan dalam tabel berikut ini:
Prosentase Penggunaan Energi
Identifikasi Proses Steam Listrik
Penerimaan bahan baku, penyimpanan, dan penggilingan 0 % 6.1 %
Pemasakan (liquefaction) dan Sakarifikasi 30.5 % 2.6 %
Produksi Enzim Amilase 0.7 % 20.4 %
Fermentasi 0.2 % 4 %
Distilasi 58.5 % 1.6 %
Etanol Dehidrasi (jika ada) 6.4 % 27.1 %
Penyimpanan Produk 0 % 0.7 %
Utilitas 2.7 % 27 %>
Bangunan 1 %> 0.5 %
TOTAL 100 % 100 %
Sumber: A Guide to Commercial-Scale Ethanol Production and Financing, Solar Energy Research Institute (SERI), 1617 Cole Boulevard, Golden, CO 80401
Peralatan Proses
Adapun rangkaian peralatan proses adalah sebagai berikut:
  • Peralatan penggilingan
  • Pemasak, termasuk support, pengaduk dan motor, steam line dan insulasi
  • External Heat Exchanger
  • Pemisah padatan - cairan (Solid Liquid Separators)
  • Tangki Penampung Bubur
  • Unit Fermentasi (Fermentor) dengan pengaduk serta motor
  • Unit Distilasi, termasuk pompa, heat exchanger dan alat kontrol
  • Boiler, termasuk system feed water dan softener
  • Tangki Penyimpan sisa, termasuk fitting (http://www.alpensteel.com/article/51-113-energi-lain-lain/510-proses-produksi-bioetanol.html

Proses Pembuatan Alat Destilasi


Pembuatan Alat Destilasi

Peralatan :

- Kaleng susu                   2 buah
- Selang 3 meter
- Pipet Ukur
- Lem Besi
- Obeng
- Martil

Cara Pembutan
1. Kaleng Susu di lubangi bagian bawah dan sisi menggunakan Obeng dan Martil
2. Selang di potong menjadi 4 potong
3. Pipet ukur dan Selang di satukan
4. Masukan Pipet dan selang (no 3) pada lubang bawah masing-masing Kaleng
5. Tambal Lubang yg telah dimasukan Pipet dan selang menggunakan Lem Besi
6. Selang yg tersisa mausukan pada lubang sisi kaleng
7. Tambal Lubang sisi kaleng menggunakan lem besi
8. Setelah semua merekat tanpacelah, kedua tabung di satukan dan di rekatkan menggukan lem besi
9. Tunggu beberapa jam hingga merekat sempurna

Pembuatan Bioetanol dari Tape Ketan

  1. Beras Ketan Putih dicuci bersih
  2. Rendam Beras Ketan Putih selama 12 jam
  3. Bilas lagi Beras Ketan Putih dengan air beberapa kali hingga bersih
  4. Kemudian Kukus Beras Ketan Putih sampai matang
  5. Setelah matang diletakkan di atas tampah atau baskom kemudian dinginkan menggunakan kipas
  6. Setelah dingin kemudian dicampur ragi aduk sampai rata
  7. Bungkus menggunakan daun pisang yang telah disiapkan
  8. Selanjutnya simpan selama 2 sampai 3 hari untuk proses fermentasi
  9. kemudian di analisis kadar bioetanolnya
Sumber 

Pembuatan Bioetanol dari Kulit Pisang

Langkah Pertama : Siapkan Bahan

 

Langkah Kedua : Hidrolisis Pati Kulit Pisang

 
* Filtrat diatur pH nya antara 4 – 6

Langkah Ketiga  : Fermentasi

* Filtrat sebanyak 100 ml dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dan ditambahkan 6 gram ammonium sulfat dan 6 gram urea

Powered by Blogger.

Calender

Clock